Maka yang menjadi pertanyaan apakah orang yang jatuh miskin walaupun dia beriman itu berarti dia disempitkan rezkinya oleh Allah ? Atau apakah orang yang kaya walaupun tidak beriman itu berarti orang yang dilapangkan rezkinya oleh Allah ?
Tentu saja kita tidak boleh berpikir sempit dalam memahmi ayat tersebut, karena yang namanya takdir atau ketentuan Allah itu pasti melalui sunatullah. Walaupun dia orang yang kafir bahkan tidak mengenal Allah sekalipun kalau dia menempuh jalan dilapangkan rezkinya, maka dia akan mendapatkan rezki yang luas, sedangkan bagi orang yang beriman yang rajin sholat subuh dan rajin berdoa namun kadang kala setelah subuh malah tidur lagi, maka itu berarti dia sendiri yang telah menempuha jalan disempitkan rezkinya oleh Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar